A. Definisi Mesin Bor
Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran kerja dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut BOR.
B.
Jenis-Jenis Mesin Bor
1.Mesin bor
meja
Mesin bor meja adalah mesin bor yang
diletakkan diatas meja. Mesin ini digunakan untuk membuat lobang benda kerja
dengan diameter kecil (terbatas sampai dengan diameter 16 mm). Prinsip kerja
mesin bor meja adalah putaran motor listrik diteruskan ke poros mesin sehingga
poros berputar. Selanjutnya poros berputar yang sekaligus sebagai pemegang mata
bor dapat digerakkan naik turun dengan bantuan roda gigi lurus dan gigi rack
yang dapat mengatur tekanan pemakanan saat pengeboran.
2.Mesin bor tangan (pistol)
Mesin bor tangan adalah mesin bor
yang pengoperasiannya dengan menggunakan tangan dan bentuknya mirip pistol.
Mesin bor tangan biasanya digunakan untuk melubangi kayu, tembokmaupun pelat
logam. Khusus Mesin bor ini selain digunakan untuk membuat lubang juga bisa
digunakan untuk mengencangkan baut maupun melepas baut karena dilengkapi 2
putaran yaitu kanan dan kiri. Mesin bor ini tersedia dalam berbagai ukuran,
bentuk, dan kapasitas
3. Mesin bor Radial
Mesin bor radial khusus dirancang
untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat. Mesin ini langsung
dipasang pada lantai, sedangkan meja mesin telah terpasang secara permanen pada
landasan atau alas mesin.. Pada mesin ini benda kerja tidak bergerak. Untuk
mencapai proses pengeboran terhadap benda kerja, poros utama yang digeser
kekanan dan kekiri serta dapat digerakkan naik turun melalui perputaran batang
berulir.
4.Mesin Bor Tegak (Vertical Drilling Machine)
Digunakan untuk mengerjakan benda
kerja dengan ukuran yang lebih besar, dimana proses pemakanan dari mata bor
dapat dikendalikan secara otomatis naik turun. Pada proses pengeboran, poros
utamanya digerakkan naik turun sesuai kebutuhan. Meja dapat diputar 3600 ,
mejanya diikat bersama sumbu berulir pada batang mesin, sehingga mejanya dapat
digerakkan naik turun dengan menggerakkan engkol.
5.Mesin bor koordinat
Mesin bor koordinat pada dasarnya
sama prinsipnya dengan mesin bor yang lainnya. Perbedaannya terdapat pada
sistem pengaturan posisi pengeboran. Mesin bor koordinat digunakan untuk
membuat/membesarkan lobang dengan jarak titik pusat dan diameter lobang antara
masing-masingnya memiliki ukuran dan ketelitian yang tinggi. Untuk mendapatkan
ukuran ketelitian yang tinggi tersebut digunakan meja kombinasi yang dapat
diatur dalam arah memanjang dan arah melintang dengan bantuan sistem optik.
Ketelitian dan ketepatan ukuran dengan sisitem optik dapat diatur sampai
mencapai toleransi 0,001 mm.
6.Mesin bor lantai
Mesin bor lantai adalah mesin bor
yang dipasang pada lantai. Mesin bor lantai disebut juga mesin bor kolom. Jenis
lain mesin bor lantai ini adalah mesin bor yang mejanya disangga dengan batang
pendukung. Mesin bor jenis ini biasanya dirancang untuk pengeboran benda-benda
kerja yang besar dan berat.
7.Mesin bor berporos (mesin bor gang)
Mesin bor ini mempunyai lebih dari
satu spindel, biasanya sebuah meja dengan empat spindel. Mesin ini digunakan
untuk melakukan beberapa operasi sekaligus, sehingga lebih cepat.untuk produksi
masal terdapat 20 atau lebih spindel dengan sebuah kepala penggerak.
C.
Bagian-Bagian Utama Mesin Bor
1.Base
(Dudukan )
Base ini merupakan penopang dari
semua komponen mesin bor. Base terletak paling bawah menempel pada lantai,
biasanya dibaut. Pemasangannya harus kuat karena akan mempengaruhi keakuratan
pengeboran akibat dari getaran yang terjadi.
2.Column (Tiang)
Bagian dari mesin bor yang digunakan
untuk menyangga bagian-bagian yang digunakan untuk proses pengeboran. Kolom
berbentuk silinder yang mempunyai alur atau rel untuk jalur gerak vertikal dari
meja kerja.
3.Table (Meja)
Bagian yang digunakan untuk
meletakkan benda kerja yang akan di bor. Meja kerja dapat disesuaikan secara
vertikal untuk mengakomodasi ketinggian pekerjaan yang berbeda atau bisa
berputar ke kiri dan ke kanan dengan sumbu poros pada ujung yang melekat pada
tiang (column). Untuk meja yang berbentuk lingkaran bisa diputar 3600
dengan poros ditengah-tengah meja. Kesemuanya itu dilengkapi pengunci (table
clamp) untuk menjaga agar posisi meja sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk
menjepit benda kerja agar diam menggunakan ragum yang diletakkan di atas meja.
4.Drill (Mata Bor)
Adalah suatu alat pembuat lubang
atau alur yang efisien. Mata bor yang paling sering digunakan adalah bor
spiral, karena daya hantarnya yang baik, penyaluran serpih (geram) yang baik
karena alur-alurnya yang berbentuk sekrup, sudut-sudut sayat yang menguntungkan
dan bidang potong dapat diasah tanpa mengubah diameter bor. Bidang–bidang
potong bor spiral tidak radial tetapi digeser sehingga membentuk garis-garis
singgung pada lingkaran kecil yang merupakan hati bor.
5.Spindle
Bagian yang menggerakkan chuck atau
pencekam, yang memegang / mencekam mata bor.
6.Spindle head
Merupakan rumah dari konstruksi
spindle yang digerakkan oleh motor dengan sambungan berupa belt dan diatur oleh
drill feed handle untuk proses pemakananya.
7.Drill Feed Handle
Handel untuk menurunkan atau
menekankan spindle dan mata bor ke benda kerja ( memakankan)
8.Kelistrikan
Penggerak utama dari mesin bor
adalah motor listrik, untuk kelengkapanya mulai dari kabel power dan kabel
penghubung , fuse / sekring, lampu indicator, saklar on / off dan saklar
pengatur kecepatan.
D. Pengerjaan Pengeboran
Jenis cutting tool (mata bor) yang digunakan
dalam proses pengeboran antara lain:
1.Drilling
Proses yang digunakan untuk membuat suatu lubang pada
benda kerja yang solid.
2.Step drill
Proses yang digunakan untuk pembuatan lubang dengan
diameter bertingkat.
3.Reaming
Reaming adalah cara akurat pengepasan dan finishing lubang
yang sudah ada sebelumnya.
4.Boring
Proses memperluas sebuah lubang yang sudah ada dengan
satu titik pahat. Boring lebih disukai karena kita dapat memperbaiki ukuran
lubang, atau keselarasan dan dapat menghasilkan lubang yang halus..
5.Counter Bore
Operasi ini menggunakan pilot untuk membimbing
tindakan pemotongan. Digunakan untuk proses pembesaran ujung lubang yang telah
dibuat dengan kedalaman tertentu, untuk mengakomodasi kepala baut.
6.Countersink (bor benam)
Khusus pembesaran miring berbentuk kerucut pada akhir
lubang untuk mengakomodasi sekrup versink. Kerucut sudut 60 °, 82 °, 90 °, 100
°, 110 °, 120 °
7.Tapping
Tapping adalah proses dimana membentuk ulir dalam. Hal ini
dilakukan baik oleh tangan atau oleh mesin.
Untuk Mekanisme Proses pengerjaan pengeboran adalah
sebagai berikut ;
1.Pemasangan Benda Kerja
a)Jika menggunakan ragum, untuk benda kerja rata dan
mendatar dengan ukuran benda tebalnya lebih pendek dari ukuran tinggi mulut
ragum, dibagian bawah benda kerja ditahan denagan bantalan yang rata dan
sejajar (paralel). Agar ragum tidak turut bergerak, ragum diikat denagan
menggunakan mur baut pada meja bor.
b)Jika tidak menggunakan ragum, benda kerja diikat
pada meja bor dengan menggunakan dua buah mur baut, dua buah penjepit bentuk U
dengan dua balok penahan yang sesuai.
c)Untuk mengebor logam batang berbentuk bulat, benda
kerja diletakan pada sebuah balok V dan dijepit dengan batang pengikat khusus,
kemudian ditahan dengan menggunakan balok yang sesuai dan diikat oleh mur baut
pada meja mesin bor.
d)Untuk benda kerja yang akan dibor tembus, benda
kerja dijepit dengan menggunakan batang, penjepit khusus, balok penahan yang
sesuai tingginya dan diikat dengan mur baut pengikat agar tidak merusak ragum.
2.Pemasangan Mata Bor pada chuck
a)Bor dengan tangkai lurus (taper) langsung dimasukan
pada lubang sumbu mesin bor, tidak boleh menggunakn pemegang bor. Dengan
demikian, lubang alur menerima ujung taper dan lubang taper diimbangi oleh
selubang yang distandarisasi (dinormalisasikan). Ujung taper tidak digunakan
untuk memegang tapi untuk mempermudah dilepas dari selumbung dengan menggunakan
soket. Sebelum melepas bor, sepotong kayu harus diletakan dibawahnya, sehingga
mata bor tidak akan rusak pada saat jatuh.
b)Bor dengan tangkai selinder diguanakan “ Pemegang
bor berkonsentrasi sendiri” dengan dua atau tiga rahang. Bor harus dimasukan
sedalam mungkin sehinggan tidak selip pada saat berputar. Permukaan bagiaan
dalam pemegang berhubungan dengan tangakai mata bor, sehingga menghasilkan
putaran bor.
c)Bor dengan kepala bulat lurus diperguanakan
pemegang/ penjepit bor otomatis (universal), dimana bila diputar kuncinya, maka
mulutnya akan membuka atau menjepit dengan sendirinya (otomatis).
d)Bor dengan kepala tirus dipergunakan taper atau
sarung pangurang yang dibuat sesuai dengan tingkatan dan kebutuhan, sehingga
terdapat bermacam-macam ukuran.
e)Mata bor yang baik asahan mata potongnya akan
mengebor dengan baik dan akan menghasilkan tatal yang sama tebal dengan yang
keluar melalui kedua belah alur spiral bor. Untuk bahan memerlukan pendinginan,
dipergunakan cerek khusus tempat bahan pendingin.
3.Atur posisi benda kerja dengan menggerakkan meja,
untuk arah vertical cukup memutar handle, untuk gerak putar mejanya cukup
membuka pengunci di bawah meja dan di sesuaikan, setelah itu jangan lupa
mengunci semua pengunci.
4.Tancapkan steker mesin ke stop kontak sumber
listrik, kemudian tekan sakelar on (pada saat ini spindle sudah berputar). Atur
kecepatan yang sesuai dengan benda kerja.
5.Untuk pemakanan ke benda kerja, putar Drill feed
Handle sehingga mata bor turun dan memakan benda kerja.
6.Gunakan cairan pendingin bila perlu
7.Setelah selesai, tekan sakelar off untuk mematikan
mesin
8.Untuk Mesin bor tangan / pistol sakelar khusus untuk
pilhan putaran ke kanan dan ke kiri.
E. Perawatan
Mesin
Sebuah mesin
dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan perawatan yang intensif pada
setiap komponen mesinnya. Hal ini juga diperlukan untuk mesin bor. Adapun
hal-hal yang harus diperhatikan :
1.Pelumasan
secara rutin untuk menghilangkan panas dan gesekan.
2.Mesin
harus dibersihkan setelah digunakan
3.Chips
harus dibersihkan menggunakan kuas.
4.T-slots,
grooves, spindles sleeves, belts, and pulley harus dibersihkan.
5.Mesin
diolesi dengan cairan anti karat untuk mencegah dari berkarat
6.Pastikan
untuk alat pemotong berjalan lurus (stabil) sebelum memulai operasi.
7.Jangan
menempatkan alat-alat lain di meja pemboran
8.Hindari
pakaian longgar
9.Perlindungan
khusus untuk mata
F. Pemegang
dan Penjepit Benda Kerja
1. Ragum
Tangan
Ragum tangan
dapat dibuka dan dikunci dengan kekuatan tangan. Benda kerja yang dapat dijepit
oleh ragum tangan harus berukuran kecil dan terbatas sampai pada diameter ± 6
mm.
2. Ragum
Mesin
Benda kerja
yang besar tidak dapat dipegang oleh tangan karena gaya pemotongannya semakin
besar, maka digunakan ragum mesin.
3. Meja
Mesin
Penjepitan
benda kerja pada meja mesin umumnya dilakukan apabila benda kerja tidak mungkin
di jepit oleh ragum. Teknik penjepitan benda kerja menggunakan baut
pengunci T yang mana baut ini dimasukkan ke dalam alur meja mesin bor.
4. Tangan
Pemegangan
benda kerja dengan tangan dapat dilakukan untuk benda kerja yang kecil dan
panjang serta lobang yang dibuat tidak dalam dan berdiameter kecil.
G. Prinsip
Pengeboran
Berdasarkan
pekerjaan yang dilakukan, maka mesin bor dapat berfungsi untuk membuat lobang
silindris dan bertingkat, membesarkan lobang, memcemper lobang dan mengetap.
Pekerjaan
yang banyak menuntut ketelitian yang tinggi pada pengeboran adalah pada saat
menempatkan mata bor pada posisi yang tepat di titik senter.
H. Kecepatan
Potong Pengeboran
Kecepatan
potong ditentukan dalam satuan panjang yang dihitung berdasarkan putaran mesin
per menit. Atau secara defenitif dapat dikatakan bahwa kecepatan potong adalah
panjangnya bram yang terpotong per satuan waktu.
Setiap jenis
logam mempunyai harga kecepatan potong tertentu dan berbeda-beda. Dalam pengeboran
putaran mesin perlu disesuaikan dengan kecepatan potong logam. Bila kecepatan
potongnya tidak tepat, mata bor cepat panas dan akibatnya mata bor cepat tumpul
atau bisa patah.
Kecepatan
potong ditentukan oleh:
-
Jenis bahan yang akan dibor
-
Jenis bahan mata bor
-
Kualitas lobang yang diinginkan
|
-
Efesiensi pendinginan
-
Cara/teknik pengeboran
-
Kapasitas mesin bor
|
|||
BAHAN
|
KECEPATAN
POTONG (m/menit)
|
|||
Alumunium
Campuran
Kuningan
Campuran
Perunggu
Tegangan Tinggi
Besi Tuang
Lunak
Besi Tuang
Menengah
Besi Tuang
Keras
Tembaga
Baja
Karbon Rendah
Baja
Karbon Sedang
Baja
Karbon Tinggi
Baja
Perkakas
Baja
Campuran
|
60 – 100
30 – 100
25 – 30
30 – 50
25 – 30
10 – 20
20 – 30
30 – 50
20 – 30
15 – 20
10 – 30
15 – 25
|
|||
Untuk
mendapatkan putara mesin bor per menit ditentukan berdasarkan keliling mata bor
dalam satuan panjang . Kemudian kecepatan potong dalam meter per menit dirubah
menjadi milimeter per menit dengan perkalian 1000. akhirnya akan diperoleh
kecepatan potong pengeboran dalam harga milimeter per menit.
Dalam satu
putaran penuh, bibir mata bor (Pe) akan menjalani jarak sepanjang garis
lingkaran (U). Oleh karena itu, maka
Dimana:
U
= Keliling bibir mata potong bor
D
= Diameter mata bor
p
= 3.14
Jarak
keliling pemotongan mata bor tergantung pada diameter mata bor.
Waktu
pemotongan juga menentukan kecepatan pemotongan. Oleh karena itu jarak yang
ditempuh oleh bibir pemotong mata bor harus sesuai dengan kecepatan putar mata
bor. Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling bibir pemotongan mata bor (U)
selama n putaran per menit dapat dihitung dengan rumus:
U = p x
d x n
Dimana:
U
= keliling bibir potong mata bor
D
= Diameter mata bor
N
= putaran mata bor per menit
Biasanya kecepatan
potong dilambangkan dengan huruf V dalam satuan meter per menit. Jarak keliling
yang ditempuh mata bor adalah sama dengan jarak atau panjangnya bram yang
terpotong dalam satuan panjang per satuan waktu.
Berdasarkan
hal tersebut maka jarak keliling yang ditempuh mata potong bor (U) sama dengan
panjangnya bram terpotong dalam satuan meter per menit. Berarti kecepatan
potong sama dengan jarak keliling pemotongan mata bor. Maka:
|
I. Pemakanan
Pengeboran
Pemakanan adalah
jarak perpindahan mata potong bor ke dalam lobang/benda kerja dalam satu kali
putaran mata bor. Besarnya pemakanan dalam pengeboran dipilih berdasarkan jarak
pergeseran mata bor dalam satu putaran, sesuai dengan yang diinginkan.
Pemakanan
juga tergantung pada bahan yang akan dibor, kualitas lobang yang dibuat,
kekuatan mesin yang ditentukan berdasarkan diameter mata bor.
Diameter Mata Bor (mm)
|
Besarnya Pemakanan Dalam Satu Kali Putaran (mm)
|
- 3
3 – 6
6 – 12
12 – 25
25 – dan seterusnya
|
0.025 – 0.050
0.050 – 0.100
0.100 – 0.175
0.175 – 0.375
0.375 – 0.675
|
J.
Keselamatan Kerja
Kecelakaan
adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak disengaja
serta tiba-tiba dan dapat menimbulkan baik harta maupun jiwa manusia.
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau
sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja. Keselamatan kerja adalah
menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah
manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat
pada umumnya dan manusia pada khususunya.
1.Tujuan
keselamatan dan kesehatan kerja
Dari
pemahaman diatas sasaran keselamatan kerja adalah :
a) Mencegah
terjadinya kecelakaan kerja
b) Mencegah
timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan
c)
Mencegah/mengurangi kematian
d)
Mencegah/mengurangi cacat tetap
e)
Mengamankan material, kontruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan, alat-alat
kerja, mesin-mesin, instalasi dan lain sebagainya
f)
Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin
produktifnya.
g) Mencegah
pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumber-sumber produksi lainnya
h) Menjamin
tempat kerja yang sehat, bersih, aman dan nyaman sehingga dapat menimbulkan
kegembiraan semangat kerja
i)
Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi industri serta pembangunan
Dari sasaran
tersebut maka keselamatan kerja di tujukan bagi :
1)
Manusia (pekerja dan masyarakat)
2)
Benda (alat, mesin, bangunan dll)
3)
Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuh-tumbuhan)
2.KESELAMATAN
KERJA DI PERBENGKELA
a) Kenakan
celana tanpa kantong yang tidak tertutup karena kantong celana dapat
kemasukan bunga api zat-zat yang merugikan.
b) Kenakan
sepatu yang sesuai dan rawat baik-baik (dalam kondisi baik). Sepatu usahakan
bersol atau bersol baja yang di tengahnya dapat melindungi dari luka akibat
benda tajam dan paku yang menonjol. Perlindungan utama terhadap benda, sepatu
bersol baja di tengahnya dapat melindungi dari kejatuhan benda-benda berat.
c) Jaga
rambut panjang dengan topi atau penutup kepala yang rapat seperti disarankan
dalam peraturan. Apabila rambut anda panjang dapat dengan mudah tersangkut
mesin, misalnya mesin bor, beberapa orang terluka karena itu.
d) Jangan
memakai cincin atau jam karena sangat berbahaya hingga anda dapat kehilangan
jari-jari.
e) Gunakan
perlengkapan perlindungan pribadi yang sesuai dengan pekerjaan. Beberapa
peralatan perlindungan yang tersedia harus dikenakan secara benar pada semua
situasi kerja. Sehingga dapat menyelamatkan diri dari kemungkinan terluka.
f) Kenakan
kacamat penyelamat ketika menggunakan gerinda atau mesin bubut dan beberapa
tugas lainnya agar debu atau material tidak dapat masuk ke mata.
g) Hindari
berbaring pada lantai beton atau lantai sejenis ketika bekerja di bawah
kendaraan. Gunakan selalu kain krep atau bahan penutup untuk berbaring karena
berhubungan dengan lantai dingin dapat merusak kesehatan, terutama dalam waktu
yang lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar